Asyiknya belajar energi
Sebelumnya anak-anak sudah diminta membuat alat komunikasi tradisional dengan menggunakan seutas tali dan dua kaleng atau gelas air mineral.
Kini saatnya mereka melakukan permainan telepon kaleng dalam pembelajaran energi bunyi. Dimodifikasi dalam permainan kelompok untuk menebak isi pesan. Dimotivasi dengan pemberian bintang untuk keberhasilan setiap kelompok.
Selesai aktifitas permainan, Ibu Tina mengajak anak-anak berdiskusi tentang energi bunyi.
Anak-anak pun mampu menyimpulkan bahwa bunyi yang kita dengar disebabkan benda tersebut bergetar. Getaran benda tersebut merambat melalui zat perantara, seperti udara atau zat lainnya. Dalam menggunakan telepon mainan kaleng bekas ini, benang sebagai media penghantar suara diregang sampai tegang dan kencang. Ini bertujuan untuk memfungsikan benang sebagai media zat pada yang mengantarkan perambatan bunyi.
Penelpon harus berbicara dengan memasukkan mulutnya ke bagian kaleng yang dibuka tutupnya. Sementara pendengar harus merapatkan kaleng terbuka ke telinga agar dapat mendengar pesan suara yang disampaikan oleh penelpon.
Penelpon harus berbicara dengan memasukkan mulutnya ke bagian kaleng yang dibuka tutupnya. Sementara pendengar harus merapatkan kaleng terbuka ke telinga agar dapat mendengar pesan suara yang disampaikan oleh penelpon.
Demikian para murid lebih mudah mendapatkan informasi berupa konsep energi bunyi dengan praktek secara langsung dan diskusi. Semua berjalan dengan menyenangkan dan melibatkan semua murid.
#SharingHappiness
@rumahzakat
@rumahzakat
Kontributor berita : Tina Sumiyati, S.Pd.
No comments