Break The Limit* *Lampaui Batasmu !
oleh: Suryani, S.Pd.I
" _Alhamdulillah.. jalanan sudah terlihat. ayo.. tinggal beberapa ratus meter lagi anak-anak, semangat!..."_
Kemudian Nayla salah seorang siswa kelas 6, bertanya. _"memangnya kita sudah berjalan berapa jauh bu?"_
sambil tersenyum saya jawab, _"sudah 5 KM nak"_
Seolah tak percaya bahwa sedari tadi pagi sampai petang hari ini kita sudah berjalan jauh sampai tujuan kita. Dari titik keberangkatan di Tahura Dago sampai ke pintu keluar Curug Maribaya Lembang.
Ternyata kita mampu berjalan sejauh itu. Bahkan diluar dugaan kita sendiri. Kita mampu melampaui batasan diri kita sendiri.
Setidaknya itu motivasi yang kemudian didapatkan oleh sebanyak 67 siswa/i kelas 456 SD Juara Paragon Cimahi dalam kegiatan Fieldtrip yang dilaksanakan hari Selasa tanggal 16 April 2019 kemarin.
Pagi itu para siswa berkumpul untuk mendapatkan pengarahan mengenai kegiatan Fieldtrip. _"Melalui kegiatan Fieldtrip ini diharapkan anak-anak mendapatkan inspirasi, motivasi dan semangat dari pengalaman yang didapat. Terutama untuk kelas 6, mudah-mudahan lebih fresh serta bisa melepaskan beban-beban dalam menghadapi Ujian Nasional satu pekan kedepan. Bagi siswa kelas 1-5, mudah-mudahan lebih semangat lagi dalam belajar, sehingga mendapatkan prestasi yang optimal"_ pesan yang saya sampaikan kepada seluruh siswa.
Alhamdulillah kegiatan Fieldtrip yang diselenggarakan setiap semester ini dapat terselenggara kembali di SD Juara Paragon Cimahi setelah adanya program CSR dari PT. Paragon.
Kesyukuran tak terhingga dari para siswa SD Juara Paragon Cimahi untuk bisa mengikuti kegiatan Fieldtrip. Karena untuk bisa mengikuti kegiatan ini bukanlah suatu hal yang mudah.
Para siswa harus berjuang mendapatkan tiket Fieldtrip dengan menyelesaikan tantangan atau Championship yang ditentukan oleh bapak/ibu Wali Kelas berupa tantangan kemandirian, hafalan, amalan harian, prestasi, dan kedisiplinan dengan tidak adanya pelanggaran sekecil apapun.
Dalam kegiatan Fieldtrip ini, siswa kelas 1.2.3 berkegiatan di Taman Lalu Lintas Bandung. Sedangkan siswa kelas 4.5.6 berkegiatan di Taman Hutan Raya Dago (Tahura) dan Curug Maribaya Lembang.
Bersama 5 orang guru saya Suryani, S.Pd.I, Hendi Munandar, S.Pd, Suhud Syamsul Hakim S.Si, Fipit Fitrianingsih, S.Si, Shofyan Hadiansyah mendampingi kegiatan Fieldtrip siswa kelas 4,5,6 yang dimulai dengan mengeksplorasi area Tahura.
Kang Alex, seorang petugas dari Tahura memandu kegiatan para siswa SD Juara Paragon Cimahi. Dimulai dari melihat taman kelinci, kemudian berkunjung ke Mini Museum di Tahura Dago.
Di Mini museum para siswa melihat beraneka satwa yang dulu hidup di Hutan Raya Dago, diantaranya Macan Tutul, Elang, tupai, bunglon, kalajengking dan aneka serangga yang diawetkan.
Setelah dari Mini Musseum, para siswa diajak melihat Monumen IR. H. Djuanda yang merupakan pelopor pendiri Taman Hutan Raya Dago.
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke Goa Jepang yang berjarak 500 meter dari pintu masuk Tahura.
Di Goa Jepang ini para siswa masuk dengan menggunakan senter dan melihat secara langsung goa yang dibuat pada zaman penjajahan jepang tahun 1942-1945 hasil kerja paksa kepada bangsa Indonesia ketika itu.
Perjalanan menyusuri Hutan Raya Dago diteruskan 500 meter menuju Goa Belanda. Goa ini lebih sempit dibanding Goa Jepang. Goa ini pada zamannya digunakan sebagai tempat PLTA, kemudian dipergunakan pula sebagai gudang mesiu terbesar di Jawa Barat. Didalam gua masih nampak tersisa semacam jalan rel kereta, ada pula 3 tempat yang digunakan sebagai penjara.
Anak-anak nampak merasa merinding ketika
Kang Alex, pemandu bercerita bahwa para tawanan dari bangsa Indonesia ketika itu diperlakukan sangat tidak manusiawi. dipenjara, kemudian diberikan makan dengan dilemparkan, bahkan buang air besar, buang air kecil sampai akhirnya meninggal dipenjara itu.
Keluar dari Goa Belanda, langsung menuju jalan setapak ke arah curug Maribaya. Sebelum memulai perjalanan para siswa beristirahat makan di tengah hutan raya, ditemani beberapa ekor monyet penghuni hutan yang nampak bergelantungan di pepohonan.
Selesai istirahat makan, Perjalanan panjang sejauh 4 KM dari titik Goa Belanda menuju Curug Maribaya dimulai. Dengan semangat dan antusiasme tinggi, para siswa menapaki jalan sepanjang hutan.
Perjalanan yang dilalui para siswa begitu panjang dan tentunya melelahkan bagi anak-anak.
Tak jarang kita berhenti sejenak untuk sekedar beristirahat menghilangkan lelah. sambil menikmati indah pemandangan hutan.
Meskipun demikian, tidak ada satupun kata keluhan yang saya dengar dari lisan anak-anak.
"meskipun kaki rasanya pegal, tapi saya seneng bu, seru jalan-jalannya" ujar Dani siswa kelas 5 SD Juara Paragon Cimahi.
Sesekali ada jalan menanjak, kemudian landai dan menurun. Seperti itulah perjalanan hidup kita, jalan menanjak yang berat ini selerti ujian tantangan yang kita hadapi, disitulah kita harus bersabar ketika jalan landai, mendatar dan turunan, terasa ringan ketika itulah rasa syukur kita. Itulah nasihat yang saya sampaikan setiap kali ada kesempatan berjalan dekat dengan anak-anak.
Anak-anak nampak sekali menikmati perjalanan, sesekali saya melihat mereka berhenti disaluran mata air yang melintasi jalan di hutan dan mencati batu-batuan yang mempunyai warna atau bentuk unik. beberapa kali anak-anak tertawa ketika temanya menaburkan daun-daun kecil seperti saweran kepada temannya yang lain, sambil terdengar suara "yeaah.."
Perjalanan terasa semakin berkesan ketika hujan kemudian turun ditengah hutan. sejenak kembali beristirahat untuk sholat dan melepas lelah.
_""Berapa jauh lagi bu?_ pertanyaan seorang anak, dan beberapa anak lainnya ditiap kali merasa lelah. _"sebentar lagi,"_ terus seperti itu. sampai akhirnya tak terasa udh berjalan sejauh 4 KM menuju titik curug Maribaya. Ketika itu sedang hujan sehingga air curug begitu derasnya. anak-anak hnya bisa beristirahat sambil melihat pemandangan di sekitar curug Maribaya.
Tinggal 1 KM lagi perjalanan menanjak dari Curug menuju pintu keluar curug, tapi semangat anak-anak tetap membara untuk menyelesaikan jalur perjalanan.
Riuh rendah suara takbir dan teriakan hamdalah bergema serta nampak wajah-wajah berseri dari para siswa karena akhirnya sampai juga pada "garis finish" di KM 5 dari titik Hutan Raya Dago.
Sebuah perjalanan yang teramat berharga untuk para siswa. _"Meskipun lelah tapi seru"_ ujar Keira siswa kelas 5 yang terus bercerita kepada ibunya ketika pulang kerumah.
Alhmdulillah Fieldtrip kali ini memberikan kesan yang mendalam untuk para siswa kelas 4.5.6. Pelajaran untuk menjadi pribadi Juara yang tangguh, pantang mengeluh, menikmati setiap proses serta fokus pada tujuan dengan tekad sekuat baja, memaksimalkan doa dan ikhtiar melewati batas kemampuan yang kita perkirakan.
No comments