Header Ads

Header ADS

Mengenal Industri Keramik Plered



yang Eksis Abis
Oleh Suryani, S.Pd.I

Mendengar nama Plered, rasanya sudah tidak asing lagi. Ingatan kita langsung tertuju pada keramik, gerabah dan kerajinan dari tanah liat. Sebuah desa di Kabupaten Purwakarta Jawa Barat yang sejak lama menjadi sentra gerabah yang tersohor sampai ke mancanegara.

Cuaca hari itu terasa terik, ditambah jalan yang berkelok dan jauh. Beberapa siswa mulai merasa pusing, kemudian mencoba menetralkannya dengan minum dan makan makanan ringan. Beberapanya lagi memilih untuk tidur sambil duduk didalam angkot. Namun demikian hal itu tidak membuat para siswa mengeluh. Pemandangan alam Cikalong wetan dan Purwakarta yang indah cukup menjadi penghibur para siswa selama di perjalanan.

16 KM perjalanan dari Cikalong Wetan, kami sampai di Tugu Keramik dipertigaan Cianting kearah Plered, di sepanjang jalan tampak berjejer pajangan keramik yang menarik perhatian. Berbagai bentuk gerabah, mulai dari perabotan rumah tangga hingga mainan anak-anak dijajakan.

Pagi itu sebanyak 47 orang siswa SD Juara Paragon Cimahi berkunjung ke Museum Keramik Plered. Baru saja masuk kedalam gerbang gedung, rombongan langsung disambut oleh suara ucapan selamat datang Bapak/ibu petugas UPTD Litbang Pengembangan Keramik Purwakarta.

Sungguh senang hati kami, setelah menempuh perjalanan cukup jauh sekitar 80 KM dari Cimahi ke Purwakarta melalui Tol Cikamuning, langsung disambut ramah oleh pihak Museum Keramik Plered.

Hari itu para siswa SD Juara Paragon Cimahi akan belajar mengenal pembuatan keramik atau gerabah. Namun sebelumnya pihak UPTD menyiapkan sesi materi tentang sejarah keramik plered serta proses pembuatan keramik atau gerabah.

“Desa Plered sejak dulu terkenal sebagai daerah penghasil kerajinan keramik bahkan terkenal sampai ke manca negara. Sebagian bahkan menembus pasar ekspor ke sejumlah negara di daratan China, maupun Eropa, seperti Belanda dan Rusia. Tercatat sejak tahun 1904 industri ini sudah ada dan berkembang terus secara turun temurun sampai saat ini” jelas kang Jujun.

Kang Jujun juga menceritakan bahwa Plered merupakan salah satu dari 5 kecamatan di Kabupaten Purwakarta yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah tanah liat. Adapun Sentra industri Keramik ini terletak di Desa Anjun, Citeko, dan Desa Pamoyanan.

“Bahan baku tanah liat di wilayah ini memang berlimpah. Ada sekitar enam kecamatan yang menjadi pusat pengambilan bahan baku tanah liat untuk kebutuhan industri gerabah di sana, yakni: Kecamatan Plered, Tegal waru, Sukatani, Derandan, Babakan Cikao dan Pesawahan” Kang Jujun kembali menjelaskan

Kami juga jadi tahu bahwa tanah Liat Plered ini punya keunikan tersendiri. Adapun ciri khas gerabah Plered adalah warnanya yang berwarna campuran jingga dan cokelat atau terakota. Ini sesuai dengan warna tanah liat yang dimiliki daerah ini.

Awalnya, masyarakat sekitar membuat keramik dari tanah liat merah dan termasuk gerabah ini untuk memenuhi perkakas rumah tangga. Tapi, pada perkembangannya kerajinan tersebut mampu menjadi sumber pendapatan tersendiri bagi masyarakat sekitar.

Sungguh berkah luar biasa yang Allah berikan kepada masyarakat Purwakarta, sehingga masyarakatnya menjadi berdaya dengan mengolah sumber daya alam yang ada dengan optimal. Sampai hampir setiap rumah di Purwakarta adalah Sentra Home Industri Keramik.

Dari penjelasan tadi, kami jadi berikir bahwa alam yang Allah berikan ini haruslah dijaga sebaik-baiknya, agar kekayaan alam didalamnya lestari untuk kemakmuran dan kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
#fieldtrip #purwakarta #plered #imsharing #imhappy Rumahzakat @rumahzakatcimahi Filantra

No comments

Powered by Blogger.